Senin, 14 Desember 2015

SMPN 61 TERBUKA SLIPI

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di
SMP NEGERI 61 TERBUKA, Palmerah
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia



Kelas     :  LA14
Dosen   :  Tasman, S.Ag.,M.Si
Waktu   :  Kamis, 22 Oktober 2015
Pukul    :  12.00 – 13.00
Lokasi   : SMP NEGERI 61 TERBUKA, Jl Slipi Dalam, Palmerah

Tim yang Hadir :
Ketua    :  Vicky Jecksen(1701316765)
Anggota   :
  1. Claresta Agrippina(1701313883)
  2. Fenty Febrianty(1701313630)
  3. Janty(1701299172)
  4. Linda Permata Chaindra(1701308486)
  5. Melinda Rusady(1701296063)
  6. Ridho Robbyanto(1701308454)
  7. Venna(1701290740)

Ridho,Venna,Janty,Fenty,Linda,Melinda,Claresta,Vicky




Janty,Fenty,Venna,Claresta,Melinda,Vicky,Linda,Ridho

Pada waktu Selasa, 20 Oktober 2015 tim kami melakukan survey di SMP NEGERI 61 TERBUKA SLIPI, tim kami mendatangi ke sekolah tersebut untuk membuat janji dengan pihak kepada sekolah SMP NEGERI 61 TERBUKA sesuai dengan ketentuan Tugas sosialisasi dari pihak TEACH FOR INDONESIA untuk melakukan survey atas KJP dan 8355 di sekolah tersebut.

Akan tetapi, menurut ketentuan dari pihak sekolah sudah tidak perlu lagi melakukan pendataan survey atas KJP dan 8355 nya tersebut, dikarenakan sehari sebelum kedatangan tim kami, sudah ada tim yang terlebih dahulu untuk melakukan survey.
Untuk tim yang sebelumnya telah datang, tim kami tidak terlalu memastikan siapa saja nama tim tersebut, tetapi berdasarkan pihak sekolah memberitahu kepada kami bahwa telah ada 2 tim yang telah datang kesana, walaupun masih ada berkas yang kurang lengkap.

Bagian dari pihak sekolah juga mengatakan bahwa sebaiknya dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan pihak sosialisasi Teach For Indonesia kembali, karena hasil survey dari kelompok lain hasilnya juga akan sama dengan survey yang akan kami lakukan.
Dan menurut pihak sekolah, hal ini juga bisa mengganggu kenyamanan akan siswa-siswi mereka di dalam proses belajar mengajar.

Jadi, demi menjalin kerjasama yang baik dan tidak mengganggu proses pihak sekolah dan para siswa-siswi, tim kami terpaksa untuk melaporkan hal ini kepada pihak Teach for Indonesia.
Hasil dari kegiatan Survey pelaksanaan KJP dan 8355 tidak bisa dilakukan lebih lanjut oleh tim kami.

Mohon maaf sebelumnya tim kami tidak bisa melakukan dokumentasi terlebih dahulu pada saat berada disana dengan para anggota guru dan kepala sekolah SMP NEGERI 61 TERBUKA tersebut. Maka dari itu dilampirkan Foto dokumentasi tim kami yang sedang bertugas yang terletak di depan sekolahnya tersebut.

Akhirnya pada hari Kamis 22 Oktober 2015, kami datang kembali kesana tetapi melakukan sesi dokumentasi didepan sekolahannya tersebut, bertepatan dengan hari kami juga melakukan Survey di SDN Petojo 01 PG 

PENDATAAN 8355 SDN PETOJO 02 PG (2 DESEMBER 2015)

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di
SDN PETOJO SELATAN 02 PG, Jakarta Pusat
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia



Kelas     :  LA14
Dosen   :  Tasman, S.Ag.,M.Si
Waktu   :  Rabu, 2 Desember 2015
Pukul    :  11.00 – 15.00
Lokasi   :  SDN PETOJO SELATAN 02 PG, Jakarta Pusat

Tim yang Hadir :
Ketua    :  Vicky Jecksen(1701316765)
Anggota   :
  1. Claresta Agrippina(1701313883)
  2. Fenty Febrianty(1701313630)
  3. Janty(1701299172)
  4. Linda Permata Chaindra(1701308486)
  5. Melinda Rusady(1701296063)
  6. Ridho Robbyanto(1701308454)
  7. Venna(1701290740)

Vicky,Ridho,Venna,Linda,Melinda,Claresta,Fenty

Ridho,Linda,Venna,Melinda,Claresta,Fenty,Janty

Pembahasan
2.1       Teori Yang Dipelajari
            2.1.1    Teori Etika
Etika terapan memusatkan perhatian kita pada bidang-bidang khusus. Misalnya misalnya saja etika hukum yang menganalisa masalah-masalah etis yang muncul dalam bidang hukum, dan etika lingkungan yang menganalisa masalah etis dalam bidang lingkungan, demikian juga etika teknologi informasi, bisnis, dan sebagainya.
Ada beberapa teori etika, diantaranya :
·      Utilitarianisme        : suatu perbuatan dapat dikatan baik secara etis, apa bila perbuatan tersebut membawa manfaat.
·      Duty-Based Ethics             : suatu perbuatan dikatakan baik menurut etika dentologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan, dan perbuatan yang lainnya dilarang. Ini berarti bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban.
·      Teori Hak                : teori ini paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hal merupakan salah satu aspek dari teori dentologi, hal ini dikarenakan teori ini berkaitan dengan kewajiban. Bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang logam yang sama.
·      Teori Keutamaan    : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingah laku baik secara moral.
2.1.2    Diskriminasi
Diskriminasi merupakan suatu tindakan membeda-bedakan orang dilihat dari Suku, Ras, dan Agama. Pada hakekatnya, diskriminasi dapat terjadi pada level individual dan institusional. Pada level individual, diskriminasi dapat dilakukan oleh seorang individu baik dengan sadar maupun tidak sadar.
Diskriminasi pada level institusional akan terjadi apabila organisasi secara sadar dan sengaja menerapkan aturan-aturan dan berbagai prodsedur secara tidak sama antara satu orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lainnya, berdasarkan suku, ras, agama, gender, dan lain sebagainya.
2.2       Persiapan Kegiatan
Saat kami ingin melakukan penelitian yang kedua, kami membuat janji kembali dengan kepala sekolah SDN 01/02 Petojo Selatan untuk berkunjung pada 2 Desember 2015. Kali ini kami hanya mempersiapkan dokumen 8355 untuk melakukan penelitian karena penelitian mengenai penerimaan KJP telah dilakukan sebelumnya.
Rabu, 2 Desember 2015, kami kembali mengunjungi SDN 01/02 Petojo Selatan. Kami tidak dapat bertemu dengan kepala sekolah dikarenakan kepala sekolah sedang menghadiri tugas dinas. Jadi kami langsung menemui operator sekolah untuk meminta bantuan mengenai penelitian data 8355 siswa SDN 02 Petojo Selatan. Operator sekolah langsung mngambilkan data 8355 dan memberikannya kepada kami. Kami pun melakukan penyesuaian terhadap data yang kami dapat dari sekolah dengan data dinas yang kami dapat dari organisasi TFI.
Kami mendata siapa saja nama siswa yang terdaftar di sekolah namun tidak terdaftar di dinas pendidikan atau nama siswa yang tidak tercatat di sekolah namun tercatat di dinas pendidikan. Dari data tersebut, kami hanya mendapat 1 nama siswa yang tercatat di sekolah namun tidak tercatat di dinas pendidikan. Kami memasukannya ke dalam formulir 8355 yang kami bawa dan meminta ijin kembali untuk berkunjung ke SDN 01/02 Petojo Selatan pada keesokan harinya dalam rangka meminta tanda tangan kepala sekolah sebgai bukti penelitian yang kami lakukan mengenai 8355 telah dilaksanakan.
2.3       Metode Pengajaran
Pada saat kami melakukan penelitian terhadap beberapa siswa di SDN 01/02 Petojo Selatan, kami memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana cara mengisi kuisiner KJP dan juga melakukan interview kepada beberapa siswa pada saat mereka menerima KJP.
Kami memberikan mentoring kepada siswa dalam mengisi kuisioner penerimaan KJP. Dimana tiap 1 anggota kelompok kami mementoring 4 siswa SDN 02 Petojo Selatan. Kami memberikan pengarahan mengenai apa saja yang wajib diisi dan apa yang tidak wajib untuk diisi oleh siswa. Serta untuk mengosongkan beberapa pertanyaan yang tidak diketahui oleh siswa tersebut.
Setelah selesai memberikan pengarahan, siswa mulai mengisi kuisioner yang telah kami sebarkan. Kami terus mengawasi dan mengarahkan siswa jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas atau sulit untuk dimengerti. Setelah selesai mengisi, kami mengumpulkan kuisioner dari siswa dan mempersilahkan siswa untuk kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran mereka.


Form Evaluasi :



Validasi Pendidikan :



Data Verifikasi 8355



Data 8355 menurut Sekolah, belum memiliki NISN



Penutup
Evaluasi

   Penelitian mengenai penerimaan KJP dan 8355 ini seharus dilakukan dengan bimbingan atau pengawasan langsung agar penelitian dapat lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik. Pembagian tempat penelitian juga seharusnya dapat lebih disesuaikan lagi, dimana terdapat beberapa sekolah yang diteliti oleh lebih dari 1 kelompok sehingga sekolah tersebut menganggap penelitian tersebut hanya mengganggu proses belajar mengajar pada sekolah tersebut. Sangat diharapkan untuk tugas-tugas penelitian berikutnya dapat lebih disesuaikan dan juga dibimbing agar pengerjaan penelitian tersebut lebih terarah.



Sabtu, 12 Desember 2015

SOSIALISASI KJP SDN PETOJO 02 PG (22 OKTOBER 2015)

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di
SDN PETOJO SELATAN 02 PG, Jakarta Pusat
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia



Kelas     :  LA14
Dosen   :  Tasman, S.Ag.,M.Si
Waktu   :  Kamis, 22 Oktober 2015
Pukul    :  09.00 – 11.00
Lokasi   :  SDN PETOJO SELATAN 02 PG, Jakarta Pusat

Tim yang Hadir :
Ketua    :  Vicky Jecksen(1701316765)
Anggota   :
  1. Claresta Agrippina(1701313883)
  2. Fenty Febrianty(1701313630)
  3. Janty(1701299172)
  4. Linda Permata Chaindra(1701308486)
  5. Melinda Rusady(1701296063)
  6. Ridho Robbyanto(1701308454)
  7. Venna(1701290740)



Claresta,Venna,Melinda,Vicky,Ibu Kepala Sekolah,Ridho,Linda,Fenty,Janty

      Pembahasan
2.1       Teori Yang Dipelajari
            2.1.1    Teori Etika
Etika terapan memusatkan perhatian kita pada bidang-bidang khusus. Misalnya misalnya saja etika hukum yang menganalisa masalah-masalah etis yang muncul dalam bidang hukum, dan etika lingkungan yang menganalisa masalah etis dalam bidang lingkungan, demikian juga etika teknologi informasi, bisnis, dan sebagainya.
Ada beberapa teori etika, diantaranya :
·      Utilitarianisme        : suatu perbuatan dapat dikatan baik secara etis, apa bila perbuatan tersebut membawa manfaat.
·      Duty-Based Ethics             : suatu perbuatan dikatakan baik menurut etika dentologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan, dan perbuatan yang lainnya dilarang. Ini berarti bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban.
·      Teori Hak                : teori ini paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hal merupakan salah satu aspek dari teori dentologi, hal ini dikarenakan teori ini berkaitan dengan kewajiban. Bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang logam yang sama.
·      Teori Keutamaan    : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingah laku baik secara moral.
2.1.2    Diskriminasi
Diskriminasi merupakan suatu tindakan membeda-bedakan orang dilihat dari Suku, Ras, dan Agama. Pada hakekatnya, diskriminasi dapat terjadi pada level individual dan institusional. Pada level individual, diskriminasi dapat dilakukan oleh seorang individu baik dengan sadar maupun tidak sadar.
Diskriminasi pada level institusional akan terjadi apabila organisasi secara sadar dan sengaja menerapkan aturan-aturan dan berbagai prodsedur secara tidak sama antara satu orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lainnya, berdasarkan suku, ras, agama, gender, dan lain sebagainya.
2.2       Persiapan Kegiatan
Pada awal ingin melakukan penelitian, kami membuat janji dengan kepala sekolah SDN 01/02 Petojo Selatan untuk melakukan kunjungan pada tanggal 22 Oktober 2015. Sebelum berkunjung, kami mempersiapkan dokumen-dokumen yang kami butuhkan untuk menyelesaikan penelitian kami, seperti daftar KJP, 8355, daftar hadir angggota, surat survey, dan sebagainya.
Kamis, 22 Oktober 2015, kami berkumpul di kampus Anggrek Bina Nusantara untuk bersama-sama pergi mengunjungi SDN 01/02 Petojo Selatan sesuai dengan yang telah dijanjikan. Ketika tiba di SDN 01/02 Petojo Selatan, kami langsung bertemu dengan kepala sekolah dan memberikan surat survey kepada kepala sekolah sekaligus meminta ijin kembali untuk menganalisis data siswa SDN 02 Petojo Selatan mengenai penerimaan KJP. Kepala sekolah SDN 01/02 Petojo Selatan langsung mengarahkan kami menemui operator sekolah untuk memberikan data-data siswa SDN 02 Petojo Selatan mengenai penerimaan KJP.
Kami menyesuaikan data siswa dari sekolah dengan data siswa yang kami dapatkan dari organisasi TFI. Setelah menyesuaikannya, kami meminta ijin untuk memanggil beberapa siswa yang menerima KJP untuk dijadikan sampel pengisian kuisioner. Kami memberikan pengarahan tentang bagaimana cara untuk mengisi kuisioner dan apa saja yang harus diisi.
Setelah selesai mengisi kuisioner, siswa tersebut dipersilahkan untuk kembali melakukan pembelajaran dikelas masing-masing dan kami mengumpulkan semua kuisioner yang telah kami sebarkan kepada siswa tersebut. Lalu kami pun meminta cap sekolah dan juga tanda tangan kepala sekolah sebagai bukti penelitian kami mngenai KJP telah dilaksanakan dan juga anggota kelompok kami yang hadir dalam peneleitian.
2.3       Metode Pengajaran
Pada saat kami melakukan penelitian terhadap beberapa siswa di SDN 01/02 Petojo Selatan, kami memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana cara mengisi kuisiner KJP dan juga melakukan interview kepada beberapa siswa pada saat mereka menerima KJP.
Kami memberikan mentoring kepada siswa dalam mengisi kuisioner penerimaan KJP. Dimana tiap 1 anggota kelompok kami mementoring 4 siswa SDN 02 Petojo Selatan. Kami memberikan pengarahan mengenai apa saja yang wajib diisi dan apa yang tidak wajib untuk diisi oleh siswa. Serta untuk mengosongkan beberapa pertanyaan yang tidak diketahui oleh siswa tersebut.
Setelah selesai memberikan pengarahan, siswa mulai mengisi kuisioner yang telah kami sebarkan. Kami terus mengawasi dan mengarahkan siswa jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas atau sulit untuk dimengerti. Setelah selesai mengisi, kami mengumpulkan kuisioner dari siswa dan mempersilahkan siswa untuk kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran mereka.

Form Evaluasi :


Survey Internal :




Contoh Kuisioner oleh salah satu siswa SDN Petojo 02 PG







Penutup
Evaluasi

   Penelitian mengenai penerimaan KJP dan 8355 ini seharus dilakukan dengan bimbingan atau pengawasan langsung agar penelitian dapat lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik. Pembagian tempat penelitian juga seharusnya dapat lebih disesuaikan lagi, dimana terdapat beberapa sekolah yang diteliti oleh lebih dari 1 kelompok sehingga sekolah tersebut menganggap penelitian tersebut hanya mengganggu proses belajar mengajar pada sekolah tersebut. Sangat diharapkan untuk tugas-tugas penelitian berikutnya dapat lebih disesuaikan dan juga dibimbing agar pengerjaan penelitian tersebut lebih terarah.